BATAMHEADLINE

WOW! Ternyata Tarif PSK di Lorong Geylang Singapura dan Sintai Batam Beda Tipis | Mau Cek Harga? Lihat Disini!

×

WOW! Ternyata Tarif PSK di Lorong Geylang Singapura dan Sintai Batam Beda Tipis | Mau Cek Harga? Lihat Disini!

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi PSK. (Foto : I Stock)

BATAM – Dikenal dengan negara maju memiliki mata uang dollar tinggi, ternyata tidak membuat tarif Pekerja Sek Komersial (PSK) di Negara Singapura lebih tinggi dibanding Kota Batam yang berdampingan langsung.

Lorong Geylang, Singapura sebagai salah satu kawasan wisata seks di negara tersebut, ternyata tarifnya tidak jauh berbeda dengan kawasan Sintai Kota Batam, Indonesia.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Kondisi itu tentu memprihatinkan, dan tak disangka ternyata tarif PSK Sintai dan PSK Geylang Singapura, tidak lah terlalu jauh berbeda. 

Hal itu berdasar pada hasil penelusuran investigasi yang di himpun Sijori Kepri terkait tarif PSK di Batam dan Singapura. 

Sungguh tidak lah jauh berbeda, yakni sekira Rp 300 ribu dan 30 dollar Singapura. Jika di kurs maka tidak jauh berbeda.

Hanya beda nama mata uangnya saja, yakni Rupiah dan Dollar. Mengenai jumlahnya atau besarannya, hanya beda tipis jika dikonversikan. 

Hal itu sama persis dengan apa yang disampaikan oleh salah seorang pemakai Jasa PSK di 2 (dua) Negara tersebut. Dia menyebutkan rata-rata mereka menyampaikan jumlah yang sama dalam menjawab pertanyaan terkait tarif yang dia keluarkan atas jasa PSK yang dia pakai.

“Saya membayar dengan harga yang sudah mereka (PSK, Red)) tentukan, yaitu sebesar Rp 300 ribu kalau di Batam. Dan di Singapura juga saya bayar tidak jauh berbeda, yaitu cuma S$ 30 untuk perempuan kita,” jawab seorang petualang Cinta seketika, berinisial UD di Singapura tanpa malu-malu. 

Saat ditanya, apakah yang bersangkutan pernah memakai jasa PSK dari luar Indonesia, dirinya mengaku tidak pernah dengan alasan tidak berminat memakai Jasa PSK dari luar Indonesia. 

“Saya tidak tertarik dengan perempuan selain orang kita sendiri. Jadi saya tidak pula bisa menjawab soal tarif PSK luar Indonesia,”jawab UD sambil cengar-cengir. 

Walaupun dirinya mengaku bahwasanya dirinya belum bisa meninggalkan kebiasaan buruk perangainya, namun si UD mengaku berdoa untuk mereka para PSK agar segera sadar dan mengakhiri profesinya. 

“Jujur saya merasa kasihan sama mereka dan berdoa semoga mereka semua segera sadar dan mau mengakhiri profesinya sebagai PSK,” ucap UD penuh harap mengakhiri ceritanya. ***