SIJORIKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — LPK Brilliant, Sei Jang, Tanjungpinang, kedatangan chef cilik dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) KB Pelita Insani, Senin (3/12/2018). Didampingi tiga gurunya, Sri Haryani, Siti Qonaah, dan Susanti, puluhan anak Pelita Insani ini diajarkan membuat Pizza. Ini merupakan pendidikan praktek cooking class Pelita Insani.
Hasilnya luar biasa. Seluruh siswa terlihat berhasil membuat pizza dengan bebagai jenis dan ukuran. Pizza yang dihasilkan, selanjutnya dibawa pulang ke rumah masing-masing, untuk dimakan bersama orang tua.
Yang namanya anak-anak, tentu banyak hal menarik ditemui saat mereka unjuk kebolehan membuat pizza. Bak seperti Chef kawakan, siswa cilik Pelita Insani ini mengaduk (mengadon, red) tepung hingga menyiapkan bumbu secara profesional. Wow, aneka Pizza pun tersaji.
Dibalik hiruk pikuk bocah-bocah cilik ini, menyiapkan sajian pizza, pengelola LPK Brilliant, dan para guru pembimbing, dengan sabar ikut pula sibuk. Mereka pun terlihat sabar dan ikhlas menangkis ulah dan tingkah laku siswa ini. Hal ini pun menjadi tontonan menarik.
”Bu guru, celemek kami belepotan. Kena tepung. Malas lah buat pizza. Mau pulang aja,” kata Najwa, siswa Pelita Insani, yang ikut dalam rombongan cooking class.
”Tak apa kena tepung. Namanya juga chef. Kalo tepung kena baju tak apa. Yang penting, buatnya harus bersih, karena untuk di makan,” jawab Sri Haryani, salah seorang guru Pelita Insani, bijaksana.
Lain Najwa, lain pula aksi gemas Yuda. Bocah gembul ini terlihat tidak bersedia mengaduk tepung. Ia hanya mau mengontrol saat pizza di masak. Terpaksa Siti Qonaah, guru pembimbingnya, yang menyiapkan bahan.
”Duh, gimana mau jadi Chef profesional. Jika tidak mau ngaduk tepung. Chef itu kerjanya menyiapkan masakan hingga matang,” kata Siti Qonaah, ditujukan pada Yuda.
Siswa Pelita Insani lainnya, Sherina, terlihat serius masak pizza. Dari awal hingga pizza matang, Sherina dengan cekatan menyiapkan masakannya.
”Bu, pizza saya udah matang apa belum. Tolong liatin donk. Ntar gosong,” kata Sherina, pada guru pembimbingnya. Sontak, hal ini mengundang tawa seluruh guru pembimbing.
Penanggungjawab PAUD Pelita Insani, Devi Yanti Nur, mengatakan, praktek cooking class bertujuan memberi pemahaman pada anak didik tentang kebersihan, dan sulitnya menyiapkan makanan.
”Anak-anak akan memahami, bahwa pengorbanan orang tua tulus. Mereka dengan penuh tanggungjawab dan sabar menyiapkan kebutuhan makanan anak. Alhamdulillah, praktek cooking class Pelita Insani ini mendapat respon positip orang tua.
Selain cooking class, praktek lainnya juga diajarkan Pelita Insani pada anak didik. Beberapa praktek lainnya yang telah diberikan adalah membuat bunga berbahan kertas koran, mewarnai gambar, membuat nasi goreng, dan sebagainya.
”Pelita Insani tidak hanya mengajarkan ilmu formal saja, tapi juga dibarengi praktek. Minimal, siswa kami paham apa yang telah kami berikan pada mereka,” kata Devi Yanti Nur. (Wak Zek)