KEPRIPENDIDIKANTANJUNG PINANG

Lis : Mengajar Anak TK Lebih Rumit “DAN PENUH TANTANGAN”

×

Lis : Mengajar Anak TK Lebih Rumit “DAN PENUH TANTANGAN”

Share this article
Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah, Kadisdik HZ Dadang AG, IGTKI Tanjungpinang dan Para Undangan. (Foto : Untung/Munsyi Bagus Utama)

SIJORIKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, dalam pidatonya saat Konferensi Daerah IGTKI-PGRI Kota Tanjungpinang Periode 2017-2022, mengatakan bahwa mengajar anak-anak di umur dini seperti di TK lebih rumit dan penuh tantangan.

“Guru-guru TK ini harus lebih sabar menghadapi anak-anak yang mungkin masih belum mengerti. Mereka belum bisa membedakan yang patut dan yang tidak patut,” kata Lis, di Aula Bulang Linggi, Kantor Badan Perpustakaan, Arsip dan Museum Kota Tanjungpinang, Jalan H Agus Salim, tepi laut, Jumat, (22/09/2017).
Lis juga memaparkan, peran Guru TK sangat penting demi menciptakan karakter anak yang baik sebagai generasi penerus. Apalagi yang tertanam di dalam pemikiran anak-anak itu, bagaimana yang dibangun komunikasi antara guru dan si anak.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Lanjutnya, meskipun jam mengajar di TK sebih sedikit dibandingkan SD, namun situasi dan kondisi jauh lebih berat dibandingkan anak-anak yang sudah masuk SD, dimana mereka sudah punya pemikiran yang sedikit lebih maju.

BACA JUGA :  Kapolda dan Wakapolda Kepri Alih Tugas “INI PENGGANTINYA”

“Guru TK itu, yang beratnya harus memberikan pemahaman-pemahana kepada anak-anak, membentuk karakter anak, mulai mereka belum tahu sama sekali dengan lingkungan, belum faham mengenai apa-apa hingga mereka dapat jadi mengerti. Dan guru SD tinggal meningkatkan cara dan tatanan agar mereka bisa menerima pelajaran,” paparnya.

Lis mengharapkan, Guru TK harus bisa melakukan imporisasi dan inovasi dalam memperkenalkan bahan pelajaran, bukan hanya berdasarkan abstrak cerita saja, tapi harus dijelaskan fakta dan realita.

BACA JUGA :  Warga Kepri Jakarta Dukung FPP

“Contoh, kalau anak TK, dia melempar kayu kepada temannya itu berbahaya atau tidak, mereka belum tahu atau belum mengerti,” ujarnya.

Karena setelah acara Konferensi itu adalah agenda awal sebelum pemilihan pengurus baru periode 2017-2022, Ketua PGRI Provinsi Kepri, Dadang AG yang juga hadir menghimbau agar IGTKI memilih pengurus yang benar-benar mau bekerja.

“Ada anekdot, jangan jadi pengurus, nanti kurus (sambi bergurau dan disambut tawa para guru). Namun saya salut dengan guru-guru TK ini yang gigih bekerja dan mengajar, walaupun penghasilan yang didapat tidak besar,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Pemko Tanjungpinang Lauching "GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT"

Acara itu juga diisi dengan penyampaian Ketua IGTKI Kota Tanjungpinang, Nurkomariah SPd AUD, yang baru saja mengundurkan diri karena sudah memasuki masa pensiun, dan menyerahkan kepemimpinan baru kepada generasi selanjutnya.

Tampak hadir pada acara itu, Wakil Walikota Tanjungpinang, Syahrul, Asisten I Ahadi, Ketua IGTKI Provinsi Kepri Mariani Soda AUD, Kepala Badan Perpustakaan, Arsip dan Museum Kota Tanjungpinang Wan Samsi, Staf ahli Keuangan dan SDM dr Eka, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Tanjungpinang, Ersa Famela Riono, dan Perwakilan guru-guru TK se-Tanjungpinang. (SK-MU)