BATAM (SK) — Merasa di perlakukan tidak adil, Para Pedagang Kaki Lima se-Kota Batam, demo Badan Pengusahaan (BP-Batam), Rabu, (10/02/2016). Tanpa ragu, Dengan Naik lori dan juga sepeda motor beriringan, para pendemo dari berbagai penjuru, tiba dan mulai memadati halaman Kantor BP-Batam, pada Pukul 10.00 WIB.
Satu persatu Orator dan juga para Perwakilan dari masing-masing Sektor, mengorasikan tuntutan dan harapan. Tidak tertinggal juga berbagai sorotan atas kinerja BP-Batam pun di teriakan. Dimana, BP-Batam, di pandangnya tidak pernah mementingkan Kaki Lima. Hanya mementingkan Kelompok-kelompok tertentu, Kaki Lima dilupakan.
“Tolong Kepada Bapak Ketua BP-Batam yang kami hormati, Bapak Mustofa Widjaya, turun dan temui kami. Kami tidak Anarkis. Kami Aksi Damai. Sekali lagi, kami harapkan, Bapak Ketua Mustofa yang turun menemui kami. Jangan diwakili. Kami para Pedagang Kaki Lima yang baik-baik. Turuuuun Paaaaaak,” teriak keras Ketua DPD APKLI, Afrizal.
Penjagaan pun semakin diperketat, seiring terus bertambah banyaknya para pedagang Kaki Lima yang datang berdemo. Dimana sebelumnya telah diperkirakan ada sekitar 1.540 pedagang yang akan ikut berdemo. Dan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan demo ke Pihak Polresta Barelang, bahwa Demo damai tersebut akan diikuti oleh 20000 Orang.
“Pada awalnya, Aksi Demo Damai hari ini, akan diikuti oleh 2000 orang. Dan yang terdaftar di Rapat akhir, sekitar 1.740 Orang. Namun dalam Pelaksanaan, Dalam Rapat Dadakan, Timsus sepakat untuk para Pengurus dan para Koordinatornya dulu yang hadir. Yang lain Standbye dan tunggu Komando,” jelas salah satu Orator Aksi, Jeng Asih Ndoro.
“Kami datang menuntut keadilan. Bukan mau bikin Anarkis. Bukan mau bikin ribut dan bikin onar. Perlakukan kami dengan cara yang seadil-adilnya. Dan tolong terangkan dengan sejujur-jujurnya, Transparan saja, Apa itu Bufferzone dan bagaimana itu statusnya. Jangan orang lain bisa pakai, bahkan bisa bangun, kok kami tidak,” Jerit Herry Marhat.
“Terlalu banyak permainan di dalam sini. Jangan korbankan kami para Pedagang Kaki Lima. Jangan dianggap kami ini tidak ada. Jangan bedakan kami dengan yang lain, yang lain bisa kenapa kami tidak. Apakah harus pakai sogok menyogok baru bisa.Terus terang saja lah. Bagaimana maunya, biar kami ikuti,” Pekik Koordinator lain, Razak.
Ujung punya ujung, pada akhirnya, beberapa perwakilan pendemo diterima pihak BP dan Rapat bersama. Satu jam lebih telah berlalu, namun sayang di sayang, Rapat tersebut tidak menghasilkan keputusan apapun yang memuaskan, dan bukan Ketua BP yang menerima, namun Kepala Humas Sulasmono dan DirPam. Dan pendemopun kecewa. (SK-Nda)