KEPRINATUNA

Satu-Satunya Kades Wanita di Natuna “MENINGGAL DUNIA”

×

Satu-Satunya Kades Wanita di Natuna “MENINGGAL DUNIA”

Share this article
Almarhumah Kades Air Lengit, Kecamatan Bunguran Tengah, Sariyah. (Foto : Ist)

SIJORIKEPRI.COM, NATUNA — Diduga serangan jantung dan sesak napas, Kepala Desa (Kades) Air Lengit, Kecamatan Bunguran Tengah, Sariyah meninggal dunia, Kamis (29/03/2018) malam sekira pukul 23.57 WIB, di kediamannya Desa Air Lengit, Kecamatan Bunguran Tengah.

Sebagai kepala desa perempuan satu satunya di Natuna, Ia banyak dikenal sebagai sosok pemimpin yang berjiwa besar. Dengan keterbatasannya sebagai kaum hawa, ia sangat dikagumi selama menjabat sebagai kepala desa.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

“Sudah takdir Allah, kita harus kehilangan sosok pemimpin seperti almarhum,” tutur Anisah, kerabat dekat almarhumah.

BACA JUGA :  Dalmasri Harap, Seluruh Tenaga Kerja "DAPAT JAMINAN KESEHATAN"

Seluruh masyarakat Desa Air Lengit masih tidak percaya jika Kepala Desa mereka harus pergi selamanya. Padahal, 2019 mendatang jabatannya baru akan berakhir.

“Semasa hidup, almarhumah banyak membantu, apalagi kalau ada warga sakit,” tambahnya.

Arif salah satu staf desa Air Lengit yang juga dipercaya sebagai supir pribadi Almarhumah mengaku kaget. Sebab sekira pukul 01.30 dirinya mendapat telfon dari nomor kepala desa.

“Awalnya saya nggak percaya, suami almarhumah nelfon pakai nomor bu Kades, dan bilang kalau ibu meninggal. Padahal Kamis siang saya masih sempat ngobrol banyak dengan beliau di kantor desa,” ungkap Arif.

BACA JUGA :  Nurdin Apresiasi "LATIHAN KESEHATAN TERPADU TNI AL"

Arif menuturkan, semasa hidup, almarhum memiliki riwayat penyakit sesak dan gejala jantung. Ia menduga, almarhumah kelelahan karen harus pulang pergi menghadiri acara MTQ di Desa Tanjung.

“Bagaimana nggak kelelahan, malam Ta’aruf beliau pergi dan pulang larut malam. Pagi pagi sudah harus ikut pawai ta’ruf, malamnya ikut lagi pembukaan. Kami cukup kehilangan sosok pemimpin yang baik seperti beliau,” katanya.

Pantauan di rumah duka, sejak dikabarkan meninggal dunia, masyarakat berdatangan untuk mengucapkan belasungkawa kepada keluarga almarhumah.

BACA JUGA :  Jadwal Pemadaman PLN Batam 16 September 2020

Untuk memastikan almarhumah meninggal atau belum, keluarga sempat membawanya ke RSUD Ranai.

Jenazah tiba dirumah duka sekitar pukul 01.30 WIB, Jumat dini hari. Rencananya jenazah akan dikebumikan di TPU Desa Air Lengit, Jumat siang.

Almarhumah meninggalkan tiga orang anak, diantaranya Karyono yang saat ini bertugas di Solo sebagai anggota TNI AU, Karyati di Batam dan Ela yang masih duduk dibangku perkuliahan di Surabaya. (nard/r)