Sulaiman, S.Pd.I
– Pengelola LKP Brilliant Collage Indonesia Kota Tanjungpinang
– Juara I Lomba Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi (Bidang Instruktur Perhotelan) Tingkat Provinsi Kepri Tahun 2014
Tingkatkan SDM Dengan Problem Based Learning
Tanjungpinang (SK) — Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi yang secara geografis pintu gerbang sangat strategis karena berdekatan dengan dua negara yaitu Singapura dan Malaysia. Posisi ini sangat ideal dalam pengembangan dunia pariwisata khususnya pada bidang perhotelan. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan industri perhotelan di Pulau Bintan yang berkembang dengan pesat dan berpotensi dalam menggerakkan roda perekonomian yang kondusif.
Seiring berkembangnya industri perhotelan di kawasan tersebut, kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang perhotelan sangat dibutuhkan. Dukungan SDM yang kompeten akan memberikan dampak yang luas bagi pengembangan bisnis di bidang pelayanan dan jasa. Hal tersebut dapat memberikan ciri khas keunikan bagi para wisatawan, sehingga kawasan industri perhotelan tersebut dapat dikenal dalam skala lokal maupun internasional. Era globalisasi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam peningkatan mutu SDM industri perhotelan di Pulau Bintan. Hal tersebut dapat menjadi peluang sekaligus ancaman bagi calon tenaga kerja lokal yang berprofesi sebagai pekerja hotel. Apabila tenaga kerja lokal tidak memilki kemampuan yang memadai, maka tenaga kerja lokal tidak mampu berkompetisi di pasar global. Untuk itu, Lembaga Keterampilan Pendidikan (LKP) Brilliant Collage Indonesia Tanjungpinang telah menghasilkan dan mencetak SDM yang sudah banyak ditempatkan di perhotelan baik di skala nasional maupun internasional.
“Salah satu pembelajaran yang sangat ampuh dalam meningkatkan SDM khususnya di bidang perhotelan adalah dengan metode Problem Based Learning” atau pembelajaran yang berbasis pada masalah. Metode ini sangat ampuh, karena terbukti dapat meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah dan memberi keuntungan kepada pekerja hotel,” kata pengelola LKP Brilliant Collage Indonesia Tanjungpinang Sulaiman S.Pd.I kemarin.
Sulaiman mengatakan, dalam dunia perhotelan, house keping merupakan salah satu departemen yang memiliki nilai daya serap tenaga kerja yang cukup besar. House keping mendukung peran di sektor pelayanan kebersihan di area umum (public area) dan di kamar hotel (room). Maka dari itu, tenaga kerja di bidang house keping harus memiliki kompetensi yang kompleks dalam hal pelayanan kebersihan dan mampu mengatasi permasalahan yang ada di dunia kerja. Salah satu jabatan house keping adalah Room Atendant. Room Atendant mempunyai peran yang sangat besar dalam menciptakan kenyamanan bagi tamu yang menginap di hotel. Room Atendant yang memiliki kompetensi kompleks akan mampu bersaing dalam menghadapi tantangan globalisasi.
Kenyataan yang ada sat ini Room Atendant lokal kurang memiliki kompetensi yang memadai, sehingga belum dapat bersaing dengan calon tenaga kerja dari luar Pulau Bintan. Room Atendant yang kurang memiliki kompetensi memadai akan menciptakan ketidaknyamanan (uncomfortable) bagi pengguna jasa perhotelan. Jika tidak dicarikan solusi maka permasalahan tersebut akan berpengaruh terhadap reputasi hotel tersebut.
Metode yang kita terapkan di lembaga ini yaitu dengan problem based learning melalui man power memberikan keunggulan bagi diri sendiri dan keuntungan bagi perusahaan, serta memiliki potensi yang lebih lengkap. Artinya, pekerja hotel tidak saja hanya mengacu kepada standar prosedur acuan dalam melakukan pekerjaan, namun bisa memecahkan masalah sesuai dengan kemampuan diri,” ungkap pria kelahiran Sugie Moro 15 Mei 1972 ini.
Sulaiman mengatakan, dengan metode tersebut tentunya akan memberi keuntungan yang besar kepada pekerjanya. Karena, cara ini untuk membangun dan memberikan rangsangan terhadap pekerja di hotel, sehingga dia bisa menangani sendiri permasalahan yang dihadapi berbekal dari metode tersebut, Selama ini berbekal dari kompetensi yang ada, pekerja hotel melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur, jadi apabila pekerjaan selesai, mendapat pujian dan terkadang juga keluhan dari tamu hotel.
“Dengan metode tersebut, pekerja hotel bisa mengklasifikasi permasalahan yang dihadapi sesuai dengan potensi yang dimiliki, sehingga pelayanan yang diberikan benar-benar lebih memuaskan,” kata Sulaiman peraih juara I (Satu) Lomba Apresiasi PTK PAUDNI (Bidang Instruktur Perhotelan) tingkat Provinsi Kepri tahun 2014, dengan judul karya tulisnya ‘Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kompetensi Room Attendant dalam menyelesaikan permasalahan penyiapan kamar tamu’.
Selama 14 tahun bergelut di dunia perhotelan lanjut Sulaiman, tentunya metode seperti ini yang sangat tepat diterapkan bagi pekerja. Hal ini terbukti hasilnya dari lembaga yang ia pimpin sudah banyak yang bekerja diterima di hotel, mulai dari kelas sampai dengan hotel bintang lima, seperti di Bintan Beach Resort, hotel Panorama, hotel Aston, hotel Bintan Plaza, di Batam, Lagoi dan daerah lainnya.
“Metode problem based learning lebih fokus belajar dilapangan, untuk bahasa Inggris yang digunakan adalah hal yang normatif di hotel, karena itu wajib dan utama. Akan tetapi dengan menggunakan metode ini, kemampuan kita dalam memecahkan masalah akan lebih unggul,” imbuh Ketua Forum PKBM Provinsi Kepulauan Riau ini.
Menurut dia, model pembelajaran ini dapat menjadi nilai tambah dalam mempersiapkan peserta didik yang kompeten serta memiliki kecerdasan dalam mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di dunia kerja. Melalui model pembelajaran ini mampu memberikan kompetensi kompleks terhadap peserta didik sebagai pendongkrak nilai jual yang tinggi dalam memasuki dunia kerja. Model pembelajaran problem based learning dapat melatih peserta didik dapat secara mandiri mengidentifikasi permasalahan di lapangan sebanyak mungkin sebagai referensi untuk dicarikan solusinya.
Sebelum peserta didik melakukan praktik pembelajaran, instruktur menyampaikan tahapan pembelajaran, yaitu kompetensi dasar seperti menyiapkan jasa house keping dengan topik menyiapkan kamar tamu dengan sub topik menata troley, mengakses kamar tamu, menata tempat tidur, membersihkan dan merapikan kamar serta menyimpan troley.
“Model pembelajaran ini sudah dilaksanakan oleh Lembaga Kursus dan Pelatihan Briliant Collage Indonesia dan berdampak positif terhadap peningkatan kompetensi peserta didik dalam memecahkan permasalahan pelayanan kamar tamu,” kata Sulaiman.
Banyak prestasi yang ia raih dengan menerapkan metode tersebut selama bergelut di dunia perhotelan. Diantaranya juara I Convention Quality Circle Control International tahun 2000 di Hotel Sedona Bintan Lagoon, juara I Bed Races International assosiation Bintan Lagoon Resort, juara I lomba Pengembangan Kewirausahaan tingkat Regional di Hotel Pangeran Beach Padang dan juara II Lomba Apresiasi PTK PNF Pengelola PKBM tingkat Provinsi tahun 2012.
“Dengan metode problem based learning, bila kompetensi dan kemampuan SDM yang dimilikinya sangat baik house keeping bisa saja berkarir menjadi Supervisor dan juga sampai ke level Manager bila diamanahkan oleh perusahaan,” imbuhnya. (SK-02)