TANJUNGPINANG (SK) — Terkait kaburnya 47 orang para pencari suaka asal Afganistan, yang sempat menghebohkan Rumah Detensi Imigrasi (Rudemin) Kota Tanjungpinang, Selasa, (26/01/2016).
Kepala Kantor Wilayah(Kakanwil) Kementrian Hukum dan HAM Provinsi Kepulauan Riau, Dahlan Pasaribu, mengatakan, bahwa penyebab perginya para imigran tersebut adalah sikap tidak sabarnya para imigran karena pihak Imigrasi dan UNHCR, saat ini sedang mencari negara mana yang siap menerima para imigran tersebut.
“Mereka itu tidak sabar ingin ditempatkan di Negara ketiga, hingga akhirnya mereka mengambil sikap seperti itu, dan kami juga sudah mengingatkan pada mereka, bahwa persoalan mencari negara ketiga bukan hanya tugas dari Rudemin, tetapi juga ada UNHCR yang terlibat didalamnya,” ungkap Dahlan Kepada Sijori Kepri, Rabu, (27/01/2016).
Karena menurutnya, negara ke Tiga diperlukan. Sampai saat ini, pihak Kementrian Hukum dan HAM belum mengatahui negara mana yang akan menerima para Pencari suaka ini.
“Kalau ada negara yang menerima mereka bisa kita atur pemindahannya ke negara tersebut,” tuturnya.
Untuk saat ini, sambung Dahlan, Australia yang selama ini menjadi negara tujuan dari para imigran saat ini sudah sangat ketat dalam menerima para pencari suaka.
“Australia yang biasanya terbuka dalam menerima mereka, untuk saat ini sudah sangat ketat mengenai aturan penerima suaka, sehingga hal inilah yang membuat mereka masih tertahan di Rumah Detensi,” paparnya.
Dia menambahkan, Rudemin sebenarnya sudah tidak mampu lagi menampung para imigran tersebut, sehingga banyak dari mereka yang harus tidur diluar dari kamar yang telah disiapkan.
“Kita sudah tahu, bahwa Rumah Detensi itu sudah tidak mampu lagi menampung, sehingga banyak dari mereka yang tidur diemperan dan di depan masjid. Kita harapkan, supaya kita bisa secara teratur memulangkan mereka ke negara ke tiga nanti,” tandasnya. (SK-BA)