BINTANKESEHATAN

Gerakan Aksi Bergizi di Sekolah, Hafizha Roby: Para Siswi Diingatkan Untuk Konsumsi TTD

×

Gerakan Aksi Bergizi di Sekolah, Hafizha Roby: Para Siswi Diingatkan Untuk Konsumsi TTD

Sebarkan artikel ini
Ketua TP PKK Kabupaten Bintan, Hafizha Rahmadhani Roby, bersama para guru dan siswi SMP Negeri 2 Bintan Timur. (Foto : Ist)

BINTAN — Ketua TP PKK Kabupaten Bintan, Hafizha Rahmadhani Roby beserta beberapa Kepala OPD yang terkait, hadir dalam acara Gerakan Aksi Bergizi di Sekolah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran para siswa agar mereka terbiasa mengonsumsi makanan dengan menu gizi seimbang dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik. Tidak lupa, para siswi juga diingatkan untuk mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD).

Dalam kesempatan tersebut, Hafizha Roby menyatakan bahwa Gerakan Aksi Bergizi adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran remaja di usia sekolah agar membiasakan hidup sehat. Selain mengajarkan kebiasaan makan makanan sehat, kegiatan ini juga memberikan pengetahuan tentang gizi yang baik, yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para siswa dan menjadikan mereka generasi emas di masa depan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Pemberian pil penambah darah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan siswi sehingga mereka terhindar dari efek yang ditimbulkan oleh anemia. Jadi, adik-adik semua harus memahami konsep pola makan dan hidup sehat, terutama untuk diri sendiri,” jelas Hafizha di SMP Negeri 2 Bintan Timur, Kabupaten Bintan, pada Rabu (8/5/2024).

BACA JUGA :  Polsek KKP Tanjung Pinang Gelar Sosialisasi dan Penyuluhan Keselamatan Pelayaran

Program Aksi Bergizi mengenalkan kepada siswa berbagai variasi makanan sehat dengan kandungan gizi yang penting untuk tubuh. Kesehatan remaja adalah faktor penting yang akan memengaruhi kualitas generasi yang akan datang, termasuk dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di masa depan, khususnya di Bintan.

Seperti yang diketahui, angka kejadian anemia di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja mencapai 32 persen, artinya 3 hingga 4 dari 10 remaja mengalami anemia. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan belajar dan prestasi di sekolah, serta menurunkan produktivitas.

BACA JUGA :  Dwi Ria Latifa : Kepri Daerah Terbesar Transit Narkoba

Secara jangka panjang, remaja putri yang menderita anemia berisiko mengalami anemia saat hamil, yang dapat menyebabkan kurangnya energi dan protein. Hal ini perlu diantisipasi.

Hafizha berharap bahwa melalui Gerakan Aksi Bergizi dan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) di sekolah, kesadaran remaja putri tentang pentingnya konsumsi gizi yang seimbang dapat ditingkatkan. Kebiasaan ini dimulai sejak remaja, dengan mengonsumsi makanan kaya asam folat dan zat besi secara teratur, serta mengonsumsi satu tablet tambah darah setiap pekannya.