TANJUNGPINANG (SK) — Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI dan Polri pada hari ke 10 (sepuluh), akhirnya membawa serpihan pesawat jenis M-28 milik Polri, yang jatuh di perairan Lingga, pada tanggal 03 Desember 2016 lalu.
Serpihan pesawat yang keadaannya sudah rusak parah dan terpecah-pecah itu di amankan sementara di Pos PolAir di Pelantar I Tanjungpinang. Ini adalah seprihan-serpihan besar yang merupakan 50% dari keseluruhan bangkai pesawat, seperti yang sampaikan Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Brig Jend TNI (Mar) Ivan Ahmad Riski titus SH.
“Serpihan-serpihan pasawat ini semuanya ada di dalam laut, bisa di cek dengan alat dan diselami, itu banyak sekali serpihan-serpihan. Namun, yang kita angkat kurang lebih sekitar 50%, untuk kita mengetahui apakah di dalam serpihan itu masih tertinggal korban. Untuk semua barang-barang temuan, baik itu milik korban, dan bagian tubuh manusia, diserahkan ke Batam. Sedangkan untuk serpihan-serpihan pesawat, masih tinggal di Pos Polisi PerairanTanjungpinang,” papar Ivan Ahmad, saat konfrensi pers, di Kantor Basarnas Tanjungpinang, KM 8 atas, Senin, (12/12/2016).
Sementara jumlah kantong tubuh korban yang sudah dijumpai, Tim Basarnas belum dapat menentukan berapa jumlah yang sebenarnya, karena saat di temukan dalam keadaan menggenaskan, yaitu potongan-potongan, dan itu merupakan tugas Disaster Victim Indentifikation (DVI).
“Untuk potongan tubuh, kita hitung semua satu persatu, tapi kita tidak bisa menentukan. Nanti dari Tim DVI yang akan menentukan berapa orang,” jelas pria kelahiran Bandung, 57 Tahun itu. (SK-MU/C)
