MALUKU UTARA – Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Maluku Utara, Mubin A Wahid, menjadi salah satu korban tewas dalam insiden ledakan dan kebakaran kapal speed boat Bela 72 di Pelabuhan Regional Bobong, Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu, Sabtu (12/10/2024).
Peristiwa tragis tersebut terjadi saat Mubin A Wahid bersama rombongan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara nomor urut 4, Benny Laos-Sabrin Sehe, sedang dalam perjalanan menuju lokasi kampanye di Desa Kawalo. Kapal speed boat Bela 72 yang mereka tumpangi mengalami ledakan hebat saat pengisian bahan bakar, yang kemudian memicu kebakaran besar di seluruh badan kapal.
Mubin A Wahid, yang merupakan salah satu tokoh penting dalam politik Maluku Utara, tewas di tempat kejadian bersama beberapa korban lainnya, termasuk calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos. Tim evakuasi langsung membawa jenazah Mubin ke fasilitas kesehatan terdekat, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan akibat luka bakar yang sangat parah.
Tragedi ini juga merenggut nyawa beberapa tokoh penting lainnya, seperti Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara dari Partai Demokrat, Ester Tantri, dan seorang ajudan dari kepolisian yang mendampingi Benny Laos. Upaya penyelamatan yang dilakukan oleh petugas Damkar, TNI, POLRI, dan masyarakat sekitar berfokus pada pemadaman api serta evakuasi para korban.
Insiden ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Maluku Utara, khususnya para kader dan simpatisan Partai Persatuan Pembangunan yang kehilangan salah satu pemimpin penting mereka. Mubin A Wahid selama ini dikenal sebagai sosok yang aktif dalam memperjuangkan kepentingan rakyat dan partainya di tingkat provinsi.
Hingga saat ini, penyebab pasti ledakan masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Namun, dugaan awal menunjukkan bahwa kesalahan teknis saat pengisian bahan bakar kapal menjadi pemicu terjadinya ledakan besar yang menewaskan sejumlah tokoh penting dalam rombongan tersebut.
Peristiwa tragis ini tidak hanya mengguncang keluarga korban, tetapi juga menjadi pukulan besar bagi dinamika politik di Maluku Utara yang tengah bersiap menghadapi pemilihan gubernur. ***