Sijori Kepri, Lingga — Pemerintah Kabupaten Lingga (Pemkab Lingga) mengakui, bahwa masyarakat Kabupaten Lingga belum siap beralih dari Minyak Tanah (Mitan) ke Gas LPG, yang telah dicanangkan oleh pemerintah melalui program konversi Mitan ke Gas LPG 3 Kg bersubsidi, yang telah dilakukan sejak 2007 lalu.
Asisten 2 Bidang Sektor Ekonomi Kabupaten Lingga (Asisten 2 Pemkab Lingga), Yusrizal, menggatakan, belum dikonversikan Minyak Tanah (Mitan) di wilayah setempat, disebutkan bahwa alasan utamanya masyarakatnya belum siap.
Ia bahkan meyakinkan, jika pemerintah mengajukan konversi Mitan ke Gas LPG pihak Pertamina akan menyetujui. Tapi konsekuensinya, kuota Mitan di Lingga akan langsung dihapus.
“Kita bisa saja mengajukan permintaan ke Pertamina. Tapi kosekuensinya kuota Mitan di Lingga langsung dihapus atau dihilangkan secara permanen. Dan yang pasti masyarakat kita belum siap untuk itu,” ujar Yusrizal, Jumat, (22/01/2020).
Ia pun membantah jika peralihan Mitan ke Gas 3 Kg bukan karena persoalan teknis. Menurutnya lebih kepada aspek sosial dan budaya di daerah berjuluk Bunda Tanah Melayu tersebut masih termasuk salah satu wilayah dengan tingkat kemiskian masih tinggi.
Sementara itu, Ketua Komisi 2 DPRD Lingga, Syamsirwan, mengatakan, bahwa komisi bidang ekonomi tersebut pernah melakukan pengajuan ke Pertamina untuk mendistribusikan Gas LPG 3 Kg. Tapi ditolak karena saat itu meminta tidak menghilangkan Mitan.