– Pemadaman Bergilir Terus Melanda Ibu Kota Kepri.
TANJUNGPINANG (SK) — Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah melakukan pembohongan publik. Pasalnya, janji listrik akan normal pada Minggu (08/03/2015) lalu, ternyata hanya pesan kosong belaka. Pemadaman bergilir terus melanda Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
“Saya baca di koran, kata PLN tak ada lagi pemadaman listrik pada hari Minggu (08/03/2015) dan seterusnya. Memang pagi sampai sore listrik hari Minggu itu aman. Namun, pas dimalam hari sampai subuh dini hari kemaren, listrik mati total,” kata Yus, seorang pedagang Rumah Makan Padang di Jalan D.I Panjaitan Kilometer 9, Tanjungpinang Timur, Senin (09/03/2015).
Yus mengaku sangat kecewa dengan pelayanan yang diberikan PLN. Menurut dia, akibat buruknya kondisi listrik itu, akan berdampak buruk terhadap dirinya sebagai pedagang kecil.
“Gimana mau memaksimalkan pendapatan ekonomi kami kalau listrik mati terus kayak gini. Seharusnya PLN sadar dan peka melihat situasi krisis listriknya. Minimal cepat tanggap memperbaiki kerusakan. Jangan cuek dan menunggu, yang akhirnya kami sebagai masyarakat kecil menanggung resikonya,” bebernya.
Senada dengan itu, Koordinator Lapangan (Korlap) organisasi Persatuan Pemuda Tempatan (Perpat) Kota Tanjungpinang Iwan Batu mengatakan, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan manajemen PLN.
“Janji mereka (PLN) waktu 3 hari kedepan ini clear semua kerusakan turbin di Galang Batang di Kijang Bintan itu. Itu jadi pegangan kita nanti. Kalau tak realisasikan kami Perpat akan mengepung kantor PLN bersama warga,” tegas Iwan.
Selain itu, jika kondisi listrik semakin memburuk juga, Iwan mengancam serta mengajak Lembaga Yayasan Konsumen untuk menuntut PLN dan membuat laporan ke pihak aparat kepolisian.
“Termasuk juga laporan ke kejaksaan atas dugaan indikasi ketidakberesan masalah ini,” ancam Iwan kembali.
Terpisah, General Manager (GM) PLN Area Tanjungpinang Majuddin mendadak sulit ditemui untuk dikonfirmasi dikantornya. Bahkan, dihubungi ke nomor ponsel pribadi bersangkutan tak direspon. Begitupun dengan pesan singkat yang dilayangkan tak kunjung mendapat balasan.
Pantauan dilapangan, Minggu (08/03/2015) malam hingga dini hari kemaren, listrik kembali byar pet 3 hingga 4 jam. Kondisi itu membuat warga Tanjungpinang murka kepada PLN. Sumpah serapah dilontarkan masyarakat untuk lembaga pengelola listrik tersebut.
Warga berharap listrik dapat kembali normal. Serta meminta pemerintah daerah baik provinsi dan kota ikut peka terhadap persoalan itu.
Diberitakan, Walikota Tanjungpinang, H Lis Darmansyah SH mengultimatum Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar tidak melakukan pemadaman bergilir kembali. Jika terpaksa dilakukan, ia meminta PLN bijak.
“Jangan matikan lampu pada saat jam-jam sibuk, yang paling sering lagi di waktu shalat atau pada saat adzan. Apalagi sekarang anak-anak sekolah sedang menghadapi ujian. Parahnya, dalam satu zona pemadaman terjadi 3 hingga 4 kali pemadaman,” kata Lis didampingi Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Tanjungpinang, Riono di hadapan Manager PLN Area Tanjungpinang Majuddin, kemaren.
Lis juga meminta kejelasan dari PLN apa yang menjadi permasalahan, sehingga pemadaman listrik yang tidak teratur terjadi di seluruh wilayah kota ini.
“Yang penting PLN harus terus berkoordinasi dengan Pemko Tanjungpinang. Apabila terjadi permasalahan listrik, pihak kami langsung menginformasikan kepada masyarakat. Begitupun ada kejadian dan pada saat akan terjadi beban puncak,” tegas Lis.
Jadi, menurut Lis, yang terpenting berimbang. Artinya, pihak PLN harus konsisten dengan pengaturan waktu pemadaman listrik di setiap wilayah ini.
“Jadi, waktunya itu akurat di masyarakat. Listrik sangat dibutuhkan. Terlebih lagi kepada anak didik yang lagi fokus pada ujian tray out online,” terang Lis.
Menanggapi hal itu, Manager PLN Area Tanjungpinang Majuddin mengatakan, bahwa pihaknya masih terus melakukan perbaikan pada mesin PLN di unit 2.
“Saat ini daya mampu kita sebesar 43-44 MW, sementara kebutuhan listrik kita sebesar 52 MW. Jadi listrik kita mengalami defisit sebesar 2,5 MW. Oleh karena itu, kami masih mencari penambahan daya. Solusinya kita akan menyewa mesin baru. Dan mudah-mudahan dalam mingu ini perbaikan mesin itu dapat kami selesaikan,” kilah Majuddin.
Pantauan di lapangan, Minggu (08/03/2015), kondisi listrik di Tanjungpinang, pagi sekitar pukul 06.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB aman alias tidak terjadi pemadaman bergilir. Kendati demikian, sejumlah warga mengaku was-was jika PLN kembali memadamkan listrik mereka.
Sebelumnya diberitakan, PLN Area Tanjungpinang memastikan Minggu (08/03/2015) lalu, listrik di Tanjungpinang kembali normal. Namun, khusus buat pelanggan yang memakai daya besar seperti perusahaan diminta menggunakan genset sendiri.
“Upaya yang dilakukan untuk mengatasi defisit daya, saat Unit 2 PLTU Galang Batang dalam perbaikan adalah melakukan pengoperasian penambahan pembangkit sewa dan penyelesaian pemeliharan dan perbaikan mesin lainnya yang ditargetkan sudah selesai pada hari Minggu (kemarin-red),” kata General Manager (GM) PT PLN Area Tanjungpinang Majuddin, Jumat (06/03/2015) lalu.
Majuddin menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya gangguan layanan listrik pada sistem di Kota Tanjungpinang. Pemadaman bergilir yang terjadi akibat defisit daya karena gangguan Unit 2 PLTU Galang Batang.
“Beban puncak tertinggi di Tahun 2015 adalah 52,3 MW. Daya mampu kelistrikan Tanjungpinang sebelum unit II PLTU Galang Batang gangguan, sebesar 54 MW.
Itu artinya, kondisi daya mampu dengan beban puncak adalah pas-pasan. Dengan terjadinya gangguan unit II PLTU Galang Batang sebesar 11 MW ,maka daya mampu saat ini hanya sebesar 43 MW, sehingga terjadi defisit 9 – 11 MW,” ungkap Majuddin.
Majuddin menerangkan, sesuai dengan surat yang dilayangkan pengelola PLTU Galang Batang, yaitu PT Capital Turbines Indonesia Nomor 017/CTI-SM/PLTU/III/2015 padea tanggal 5 Maret lalu, kondisi Turbin Unit 2, maka untuk perbaikan kerusakan mereka membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu kurang lebih 2 Bulan.
“Dengan dilaksanakannya upaya tersebut di atas atas, maka daya mampu bertambah menjadi 49,3 MW, sehingga defisit daya tinggal 2,5 sd 4,5 MW. Selain itu, untuk menghindari pemadaman pada masyarakat umum maka pelanggan besar yang memiliki pembangkit sendiri dimintakan untuk menggunakan genset sendiri dan tidak menggunakan listrik dari PLN,” imbau Majuddin.
Solusinya, sambung Majuddin upaya yang dilakukan untuk memperbaiki sistem kelistrikan Tanjungpinang kedepannya adalah Pembangunan Pembangkit Listrik CNG (PLTMG) 3×3 MW (9MW) di Pulau Dompak yang target realisasinya pada bulan Mei 2015.
Termasuk Interkoneksi Batam-Bintan yang akan dievakuasi dari Tanjung Uban ke Tanjungpinang melalui jaringan distribusi tegangan menengah 20 KV sebesar 15 MW dengan target realisasi bulan Juli 2015.
“Kami tetap berusaha mencari solusi yang lebih baik, dan kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan mohon kerjasama seluruh lapisan masyarakat dalam menghemat pemakaian energi listrik,” pinta Majuddin kembali.(SK-RUD)