OPINI

Stakeholder Perlu Pelatihan Sistem Informasi Belajar Intensif Mandiri Bidang Konstruksi

×

Stakeholder Perlu Pelatihan Sistem Informasi Belajar Intensif Mandiri Bidang Konstruksi

Share this article
Enny Marini, Mahasiswi STIE Tajungpinang. (Foto : Ist)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]

Stakeholder Perlu Pelatihan Sistem Informasi Belajar Intensif Mandiri Bidang Konstruksi

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

OPINI OLEH : Enny Marini
Mahasiswi STIE Tajungpinang
Staff Penata Kepegawaian Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Kepri.

SIJORIKEPRI.COM — Dalam upaya mengoptimalkan dan memodernisasikan sarana dan prasarana pelatihan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) sudah mengubah paradigma pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan, dari yang sebelumnya bersifat konvensional menjadi pelatihan-pelatihan yang berbasis digital, seperti pelatihan berbasis e-learning dan penyelenggaraan perkuliahan secara teleconference, sehingga kebutuhan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan kediklatan tersebut terpenuhi.

Balai-Balai BPSDM PUPR sekarang ini sudah memiliki fasilitas yang cukup up to date, diantaranya telah tersedianya CCTV, sehingga pelaksanaan pelatihan yang diselenggarakan di Balai Diklat BPSDM PUPR menjadi transparan dan dapat diakses melalui website BPSDM.

Namun demikian, dengan berkembangannya teknologi yang kian pesat, serta untuk memberikan informasi pelatihan yang lebih baik, BPSDM juga harus bisa mengantisipasi dengan terus meng-update sarana dan sarana pendukungnya.

Tidak hanya di PUPR, tetapi juga di pemerintah daerah, Lembaga Admisitrasi Negara, Kementerian PAN RB, serta mendorong BPSDM supaya bisa berkontribusi dalam Reformasi Birokrasi di Kementerian PUPR.

BACA JUGA :  [OPINI] : Pentingnya Pelatihan dan “PENGEMBANGAN SDM”

Selain itu, pelaksanaan pelatihan yang sifatnya terbuka itu juga merupakan upaya BPSDM PUPR dalam memberikan transparansi kepada stakeholders, tidak hanya di PUPR tetapi juga di pemerintah daerah, Lembaga Admisitrasi Negara, Kementerian PAN RB, serta mendorong BPSDM supaya bisa berkontribusi dalam Reformasi Birokrasi di Kementerian PUPR.

Sistem Informasi Belajar Intensif Mandiri Bidang Konstruksi Siap Gapai Pekerjaan (Sibima Konstruksi Sigap) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapatkan penghargaan Top 99 Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) untuk Kategori Pertumbuhan Ekonomi dan Kesempatan Kerja Tahun 2019 yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Dengan keberhasilan tersebut, Sibima masuk tahapan penilaian selanjutnya, yakni Top 45 Sinovik.

Penghargaan diserahkan oleh Menteri PAN-RB Syafrudin kepada Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin. Dalam penilaian Top 99 Sinovik, jumlah proposal yang didaftarkan 3.156 proposal melalui sistem online Sinovik. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan tahun 2018, yaitu 2.824. Di tahun 2019, total pendaftar sebanyak 13.214 inovasi publik.

BACA JUGA :  OPINI : “JANGAN MARAH-MARAH” Mari Ramah-Ramah

Kelebihan dari Sibima, yakni pertama, Sibima menjawab persoalan dari sisi kesempatan kerja. Kedua, mendukung kebijakan pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia, dan ketiga mendukung program pemerintah Kartu Pra Kerja

Sibima Konstruksi Sigap merupakan inovasi Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Konstruksi dalam mengembangkan sistem pelatihan jarak jauh keahlian bidang konstruksi bagi masyarakat dan mahasiswa fakultas teknik tingkat akhir. Hanya dengan menggunakan jaringan internet, mahasiswa tingkat akhir maupun masyarakat dapat mengikuti pelatihan dimanapun dan kapanpun, tanpa tatap muka.

Ada tiga target kelompok Sibima, yakni mahasiswa yang akan lulus, baru lulus dan tenaga ahli. Bagi mahasiswa yang akan lulus, telah melakukan program link and match dengan perguruan tinggi yang memadukan antara modul-modul Sibima dengan kurikulum mereka. Target kedua yakni fresh graduate menjadi sasaran, karena belum memiliki pekerjaan dan mereka butuh sertifikat kompetensi untuk bekerja. Dan ketiga adalah tenaga ahli yang harus kita dorong untuk tetap memiliki kompetensi sesuai perkembangan-zaman

Saat ini, Sibima memiliki empat bundling program Sigap. Pertama adalah Sibima-SKPI yang mendorong mahasiswa untuk memiliki kompetensi bidang jasa konstruksi yang terstandardisasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dengan manfaat mendapat Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Kedua Sibima SKA yang mendorong fresh graduate untuk memiliki sertifikat Ahli Muda. Sertifikat Sibima bermanfaat sebagai “tiket” memperoleh Sertifikat Keahlian (SKA).

BACA JUGA :  OPINI : Gaji ASN Naik ? Bagaimana Dengan Kinerja ?

Ketiga adalah Sibima Rekrutmen yang mendorong Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) bersinergi menggunakan Sibima sebagai salah satu alat seleksi calon pegawai. Keempat adalah Sibima CPD yang mendorong tenaga ahli pemilik SKA untuk melaksanakan program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan guna memelihara kompetensi.

Bagi mahasiswa, setelah mengikuti pelatihan, para peserta akan mendapatkan sertifikat Distance Learning (DL) Sibima yang dapat dijadikan masukan untuk SKPI maupun untuk mendapatkan sertifikat kompetensi SKA. Sementara bagi tenaga ahli, sertifikat tersebut akan memudahkan dalam mengumpulkan nilai angka kredit. Bagi BUJK, adanya sertifikat tersebut dapat menjadi alat uji komplementer rekrutmen pegawai-BUJK yang berkulitas dan siap kerja.

Jumlah sertifikat DL SIBIMA yang diterbitkan terus bertambah. Pada periode 2015 sebanyak 1.789 orang, tahun 2016 sebanyak 1.907 orang, tahun 2017 sebanyak 14.214 orang, dan tahun 2018 sebanyak 20.137 orang. ***