BINTAN (SK) — Yayasan Al Idris Kepulauan Riau, pada tanggal 18 Januari 2017 mulai membuka penerimaan santri baru untuk Pondok Pesantren Idris untuk masyarakat umum. Pendaftaran terakhir dijadwalkan pada 18 Maret 2017. Hal tersebut seperti diungkapkan Ketua Yayasan Al Idris Kepri, Dr Suparman Manjan Lc M.Ed, dalam rilisnya, Senin (16/01/2017) malam kemarin.
“Terus terang pendirian Pondok Pesantren Idris ini merupakan wasiat bagi kami dari almarhum Ayah Sani Gubernur Kepri yang sekarang digantikan Dr. Nurdin Basirun, M.Si. Almarhum lah yang meresmikan bangunan pesantren dan kita ingat betul sambutan beliau yang menginginkan Pondok Pesantren Idris bisa menjadi pesantren terdepan di Kepri, bahkan tingkat nasional atau internasional sekalipun,” kata Dr. Suparman Manjan, Lc.
Belum genap setahun almarhum Gubernur Kepri H.M Sani sejak meninggalnya pada 8 April 2016 lalu, meresmikan pembangunan Pondok Pesantren Idris, ditandai dengan peletakan batu pertama, di jalan Wisata Bahari, Kampung Jeropet, Kawal, Kecamatan Gunungkijang, Bintan, Minggu, (15/03/2015).
Pembangunan Pondok Pesantren Idris, merupakan bukti konsep pembangunan Kepri yang berjalan baik.
“Jargon pendidikan Kepri bernuansa agama dapat ditumbuhkembangkan di masa mendatang. Era globalisasi yang mendera generasi muda, mesti dibentengi dengan kehidupan beragama. Salah satunya dengan pesantren ini, agar terciptakan akhlak generasi muda yang baik,” ujar almarhum Ayah Sani, ketika memberi sambutan waktu itu yang ditirukan Ketua Yayasan Al Idris Kepri Dr. Suparman Manjan.
Masih menurut Ketua Yayasan Al Idris Kepri, Suparman Manjan mengatakan, lokasi pembangunan pesantren merupakan wakaf dari warga yang bernama almarhum Idris. Karenanya nama pesantrennya adalah Pesantren Idris, sesuai wasiat pemberi wakaf tanah.
“Seluas satu hektare tanah wakaf dari almarhum. Sebagian lagi dibebaskan dari warga, sehingga menjadi dua hektare. Dengan niat ikhlas, bertekad kuat mendirikan pesantren modern Idris,” kata Suparman.
Alumnus doktoral jurusan kurikulum dan methodologi pengajaran Universitas El-Nilain Khartoum Sudan ini melanjutkan, program pesantren moderen yang akan digulirkan diantaranya mencetak ulama masa depan, serta hafidz dan hafidzoh.
“Tahun ini kita mulai menerima santri baru gelombang pertama, yang dibuka pada 16 Januari, untuk keluarga pengurus Yayasan Al Idris Kepri, dan 18 Januari – 18 Maret 2017 untuk umum yang diumumkan hasil tes dan wawancaranya pada 27 Maret 2017. Pendaftaran gelombang 2 pada 28 Maret – 25 April 2017 yang pengumumannya bisa dilihat pada 30 April 2017,” kata Dr. Suparman Manjan.
Sementara itu, untuk tempat dan waktu pendaftaran dipusatkan di Jalan Jeropet I Kawal, Kabupaten Bintan dan Jalan Adi Sucipto KM 11 Ruko 2 Lt 2 Tanjungpinang di tempat kantor Yayasan Al Idris.
“Pesantren ini milik umat, milik warga Kepri, sehingga kita juga membuka peluang berdonasi untuk mengembankan pendidikan moral yang memang sangat dibutuhkan oleh daerah dan bangsa ini. Semoga ada donatur yang mau membantu aktifitas atau kelancaran pembangunan pondok pesantren terbesar di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau ini,” tutup Dr Suparman Manjan. (SK-RM/R)