GESER UNTUK BACA BERITA
BINTANHEADLINEHUKRIMKEPRIPOLRI

Cemburu Buta, Pria di Bintan Bacok Teman Sendiri Pakai Parang

×

Cemburu Buta, Pria di Bintan Bacok Teman Sendiri Pakai Parang

Sebarkan artikel ini
Korban bacok berinisial R (51) saat di rawat di RSUD Raja Ahmad Thabib, Tanjung Pinang
Korban bacok berinisial R (51) saat di rawat di RSUD Raja Ahmad Thabib, Tanjung Pinang. (Foto : Ist)

BINTAN – Rasa cemburu yang membuncah berujung petaka. Seorang pria berinisial F (62) nekat membacok wajah temannya sendiri, R (51), hanya karena kedekatan korban dengan wanita yang disukai pelaku. Kejadian memilukan ini terjadi di sebuah rumah kontrakan di Desa Galang Batang, Kecamatan Gunung Kijang, Minggu (20/4/2025) malam.

Kapolres Bintan AKBP Yunita Stevani, S.I.K., M.Si melalui Kasi Humas Polres Bintan, AKP Prasojo, membenarkan peristiwa tersebut.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Ia menyebutkan, tim gabungan dari Satreskrim Polres Bintan bersama Polsek Gunung Kijang langsung bergerak cepat dan berhasil mengamankan pelaku dalam waktu kurang dari 24 jam.

“Pelaku berhasil kita tangkap tak lama setelah kejadian. Saat ini sudah diamankan bersama barang bukti untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar AKP Prasojo, Senin (21/4/2025).

Menurut keterangan, saat kejadian korban sedang duduk santai di teras depan rumah kontrakannya.

Tanpa diduga, pelaku datang dari arah belakang dan langsung membacok wajah korban menggunakan sebilah parang.

Korban sempat berteriak meminta tolong, “Tolong… kaka pukul saya,” rintihnya dengan kondisi wajah berlumuran darah.

Warga yang mendengar teriakan korban segera datang dan membawanya ke Puskesmas terdekat. Karena luka yang cukup parah, korban kemudian dirujuk ke RSUD Raja Ahmad Thabib, Tanjung Pinang.

Dari hasil penyelidikan awal, penganiayaan ini diduga kuat dipicu rasa cemburu pelaku terhadap korban yang kerap terlihat akrab dengan seorang wanita yang diam-diam disukai pelaku. Padahal, keduanya merupakan teman lama dan pernah tinggal satu kosan.

“Motif penganiayaan mengarah pada kecemburuan. Korban sering berbincang dan dekat dengan perempuan yang disukai pelaku,” ungkap AKP Prasojo.

Kini, F harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Polisi masih terus mendalami kasus ini, termasuk mencari kemungkinan adanya faktor-faktor lain yang melatarbelakangi aksi brutal tersebut. ***

banner 200x200