BATAM (SK) — Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, menerima kunjungan kehormatan dari Kementerian Luar Negeri Singapura, di Gedung Graha Kepri, Batam, Rabu, (03/08/2016). Delegasi yang berjumlah lima orang tersebut, dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Singapura, Mr. Maliki bin Osman.
Pertemuan tersebut, membicarakan berbagai peluang kerjasama bisnis dan tenaga kerja, serta kemungkinan pembuatan aturan baru untuk mempererat kembali hubungan historis antara Kepulauan Riau dan Singapura.
Dalam kesempatan itu, Nurdin, menyampaikan, Kepri secara historis memiliki hubungan emosional dengan Singapura. Bahkan, dulu wilayah Singapura termasuk juga Malaysia, merupakan satu bagian Kesultanan Melayu yang tidak terpisahkan. Warga Kepri menganggap orang Singapura adalah saudara mereka. Begitu juga dengan warga Singapura, menganggap Kepri adalah kampung mereka.
“Hanya saja, hubungan historis ini tidak bisa diterima dalam teori kedaulatan negara di perbatasan. Meski begitu, bukan berarti kita juga harus memutus hubungan silahturrahmi yang historis ini. Hubungan historis ini bisa kita manfaatkan untuk kerjasama yang lebih bermanfaat, ” ungkap Nurdin.
Maka itu, Nurdin, mengusulkan kepada Wamenlu Singapura, agar ada satu aturan berupa izin khusus bagi warga Kepri yang masuk ke Singapura.
Selain itu, Nurdin, juga meminta Menlu Singapura, untuk mendorong para pengusaha Singapura untuk berinvestasi di Kepri. Begitu juga dengan peluang tenaga kerja terampil dari Kepri, agar bisa difasilitasi oleh Wamenlu.
Nurdin, meminta agar tenaga kerja dari Kepri terbuka peluangnya di Singapura. Seperti tenaga perawat. Untuk membuka peluang bagi budak-budak Kepri, agar bisa bekerja di rumah sakit atau tempat-tempat lain yang bisa mengaplikasikan ilmu keperawatannya.
“Apa standarnya, sampaikan ke kami. Kami akan penuhi dengan mengadakan berbagai pelatihan, seperti bahasa Inggris atau Mandarin,” jelas Nurdin.
Pada kesempatan yang sama, Maliki bin Osman, sangat menyambut baik berbagai permintaan Nurdin. Bahkan, dia menegaskan, tujuan utamannya berkunjung ke Kepri adalah untuk mempererat hubungan silaturrahmi, yang sudah ada sejak raja-raja Melayu dulu.
“Hubungan historis ini tidak bisa dihapuskan. Kami menganggap Kepri adalah saudara terdekat kami. Maka itu, nanti berbagai permintaan Gubernur untuk memberikan kesempatan bekerja lebih besar bagi warga Kepri, dan mendorong investasi lebih besar lagi, akan kami sampaikan secara khusus ke Menlu,” ujar Maliki.
Maliki bin Osman, juga menyampaikan undangan khusus dari Singapura untuk Nurdin . Undangan tersebut merupakan undangan bagi tetamu khas, untuk bertemu para pimpinan Singapura, dan diberi kesempatan menyampaikan berbagai hal terkait daerahnya.
Terkait permintaan Nurdin mengenai investasi, Maliki bin Osman, meminta kepastian atas berbagai persoalan yang terjadi di Kepri, seperti kejelasan aturan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), demo buruh, pengurusan perizinan, dan biaya-biaya yang tak tercatat.
Menanggapi itu, Nurdin, mengatakan, bahwa berbagai informasi buruk yang diterima pengusaha Singapura, tidak seburuk yang terjadi di lapangan.
“Semua masalah bisa dibicarakan. Dan kami di Kepri akan terus berjuang untuk itu, termasuk ke Jakarta. Jangan ragu sama Kepri, seluruh Kabupaten/Kotanya penuh potensi,” tegas Nurdin.
Pertemuan yang singkat tetapi akrab tersebut, turut dihadiri oleh, Kadis Kelautan Kepri, Badan PMTSP Kepri, Karo Umum, Kaban Perbatasan. Pertemuan diakhiri pertukaran cendramata kedua belah pihak. (SK-DY/R)