BATAM – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, menegaskan posisi strategis Kepri sebagai salah satu dari 10 choke point dunia dalam dialog bersama Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI, Yassierli, di Balai Latihan Kerja (BLK) Kawasan Industri Kabil, Kota Batam, pada Selasa (17/12/2024).
Kegiatan yang bertema “Kolaborasi Memperkuat Pembangunan Sumber Daya Manusia Unggul dan Berdaya Saing Melalui Pelatihan Vokasi” ini juga dihadiri Wakil Menaker RI Immanuel Ebenezer Gerungan, Dirjen Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Agung Nur Rahmad, serta para pemimpin perusahaan dan mitra kerja industri.
Dalam dialog tersebut, Gubernur Ansar menjelaskan bahwa Kepri, khususnya Batam, memiliki keunggulan geografis luar biasa, karena berada di jalur Selat Malaka, salah satu choke point terpenting di dunia yang dilalui ratusan ribu kapal internasional setiap tahunnya.
“Posisi Kepri ini membuatnya menjadi wilayah strategis untuk perdagangan global, investasi, dan pengembangan industri berbasis teknologi tinggi,” kata Ansar.
Ia juga menyebutkan bahwa penetapan wilayah Kepri sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Free Trade Zone (FTZ) semakin memperkuat daya tariknya bagi para investor dan pelaku usaha internasional.
“Dengan potensi ini, kebutuhan SDM yang terampil dan berkualitas menjadi prioritas utama agar Kepri bisa menjadi pusat ekonomi terdepan di kawasan,” tambahnya.
Menaker Yassierli dalam kesempatan itu menekankan pentingnya pelatihan vokasi berbasis kebutuhan pasar kerja (demand-driven) untuk mendukung pertumbuhan investasi dan industri di KEK Batam.
“Kepri, khususnya Batam, berperan sebagai katalis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan pelatihan vokasi yang terintegrasi, kita bisa memastikan adanya transfer teknologi dan peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal,” ungkap Yassierli.
Ia menambahkan bahwa pemerintah akan terus mendukung pengembangan pelatihan vokasi melalui kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan mitra industri.
Dialog ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama antara Kementerian Tenaga Kerja dan mitra industri. Beberapa agenda penting turut dilaksanakan, seperti:
- Pengukuhan Pengurus Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri (FKLPI) Daerah Kota Batam.
- Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemenaker dan mitra kerja industri.
- Diskusi strategis dengan pimpinan perusahaan terkait kebutuhan kompetensi tenaga kerja di kawasan KEK.
Ansar Ahmad berharap bahwa sinergi yang terjalin dalam kegiatan ini dapat menciptakan tenaga kerja lokal yang unggul dan berdaya saing tinggi.
“Dengan memanfaatkan pelatihan vokasi yang terintegrasi, saya optimis Kepri mampu menjadi pusat pengembangan SDM unggul dan siap bersaing di tingkat global,” tutupnya.
Acara ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Provinsi Kepri. ***